• Posted by : Unknown Sunday 5 October 2014

    Kutu air merupakan zooplankton yang menjadi salah satu sumber pakan alami ikan air tawar. Budidaya kutu air yang withering banyak diproduksi adalah jenis daphnia dan moina.

    Kutu air banyak digunakan untuk pakan benih ikan dan jenis ikan hias, seperti ikan cupang dan ikan guppy. Kandungan protein kutu air bisa mencapai 66% dan lemak 6%. Sehingga sangat cocok bagi benih ikan yang masih dalam tahap pertumbuhan.

    Jenis kutu air yang withering mudah dibudidayakan dan ketersediaan bibitnya banyak adalah daphnia dan moina. Daphnia dan moina termasuk dalam keluarga arthopoda, kelas crustacea dan ordo caldocera. Keduanya merupakan jenis udang renik.

    Mengenal daphnia

    Budidaya kutu air
    Budidaya kutu air
    Daphnia magna (Gambar: PLOS Biology)

    Daphnia berbentuk lonjong agak pipih ukurannya sekitar 1-5 mm. Warna tubuh daphnia cokelat kemerahan. Bagian kepalanya mempunyai dua antena dan ekornya melancip. Di kolam, koloni daphnia akan terlihat seperti titik-titik merah yang mengambang bergerombol di permukaan air.

    Daphnia banyak ditemukan di perairan air tawar seperti danau, rawa, waduk, kolam dan sungai. Tempat perfect bagi pertumbuhan daphnia adalah perairan dengan suhu 26-30oc dengan ph 6,5-7,5.

    Daphnia bisa berkembang biak secara seksual maupun aseksual. Dalam perkembanganbiakan aseksual, moina akan menghasilkan telur yang bisa menetas tanpa perlu dibuahi. Sedangkan pada perkembangbiakan seksual, daphnia jantan dan betina melakukan perkawinan dan menghasilkan anak.

    Siklus hidup daphnia sekitar 34 hari dan bisa melahirkan anak setiap hari. Daphnia bertelur atau beranak dengan jumlah sekitar 39 ekor for every hari. Pada jenis tertentu seperti daphnia magna, bisa bertelur hingga 100 ekor.

    Mengenal moina

    Buididaya kutu air
    Buididaya kutu airKutu air merupakan zooplankton yang menjadi salah satu sumber pakan alami ikan air tawar. Budidaya kutu air yang withering banyak diproduksi adalah jenis daphnia dan moina.

    Kutu air banyak digunakan untuk pakan benih ikan dan jenis ikan hias, seperti ikan cupang dan ikan guppy. Kandungan protein kutu air bisa mencapai 66% dan lemak 6%. Sehingga sangat cocok bagi benih ikan yang masih dalam tahap pertumbuhan.

    Jenis kutu air yang withering mudah dibudidayakan dan ketersediaan bibitnya banyak adalah daphnia dan moina. Daphnia dan moina termasuk dalam keluarga arthopoda, kelas crustacea dan ordo caldocera. Keduanya merupakan jenis udang renik.

    Mengenal daphnia

    Budidaya kutu air

    Budidaya kutu air

    Daphnia magna (Gambar: PLOS Biology)

    Daphnia berbentuk lonjong agak pipih ukurannya sekitar 1-5 mm. Warna tubuh daphnia cokelat kemerahan. Bagian kepalanya mempunyai dua antena dan ekornya melancip. Di kolam, koloni daphnia akan terlihat seperti titik-titik merah yang mengambang bergerombol di permukaan air.

    Daphnia banyak ditemukan di perairan air tawar seperti danau, rawa, waduk, kolam dan sungai. Tempat perfect bagi pertumbuhan daphnia adalah perairan dengan suhu 26-30oc dengan ph 6,5-7,5.

    Daphnia bisa berkembang biak secara seksual maupun aseksual. Dalam perkembanganbiakan aseksual, moina akan menghasilkan telur yang bisa menetas tanpa perlu dibuahi. Sedangkan pada perkembangbiakan seksual, daphnia jantan dan betina melakukan perkawinan dan menghasilkan anak.

    Siklus hidup daphnia sekitar 34 hari dan bisa melahirkan anak setiap hari. Daphnia bertelur atau beranak dengan jumlah sekitar 39 ekor for every hari. Pada jenis tertentu seperti daphnia magna, bisa bertelur hingga 100 ekor.

    Mengenal moina

    Buididaya kutu air

    Buididaya kutu air

    Moina (Gambar: UNH Center for Freshwater Biology)

    Ukuran tubuh moina lebih kecil dari daphnia, sekitar 0,9-1,8 mm. Warna tubuhnya cokelat kemerahan. Pada bagian perutnya terdapat 10 rambut getar atau silia, dan pada bagian punggungnya ditumbuhi rambut kasar. Di alam, koloni daphnia biasanya bercampur baur dengan moina, sehingga secara kasat mata kedua jenis zooplankton ini sulit dibedakan.

    Moina dapat ditemukan di seluruh perairan air tawar seperti danau, rawa, waduk dan kolam. Suhu perairan perfect bagi pertumbuhan moina berkisar 24-30oc dengan ph 6,5-7,5.

    Sama dengan daphnia, moina juga bisa berkembang biak secara aseksual dan seksual. Siklus hidup moina jauh lebih pendek yaitu sekitar 13 hari. Dengan kemampuan bereproduksi sekitar 32 ekor for every hari.

    Budidaya kutu air

    Budidaya kutu air daphnia dan moina bisa perlakukan sama. Karena natural surroundings hidup, jenis makanan, dan tipe perkembangbiakannya relatif sama. Bibit daphnia dan mioina bisa didapatkan di Balai Benih Ikan Air Tawar (BBAT). Selain itu juga dicari di perairan seperti danau, kolam, waduk, sawah atau parit.

    Kutu air biasanya bergerombol mengambang di permukaan air. Warnanya coklat kemerahan. Untuk mengambilnya gunakan jaring halus (tiny fish net). Daphnia dan monia bisa dikembangbiakan dalam berbagai media, seperti wadah fiber atau kolam.

    Kolam yang digunakan sebaiknya kolam tanah, atau kolam semen dengan dasar tanah. Luas kolam tergantung kebutuhan, sebaiknya tidak terlalu besar untuk memudahkan perawatan. Sebelumnya dasar kolam dikapur terlebih dahulu, untuk menetralkan ph tanah dan menekan organisme patogen. Tahapannya sebagai berikut:

    Keringkan terlebih dahulu dasar kolam dengan dijemur selama 2-3 hari. Kemudian lakukan pengapuran dengan dosis 1-2 kg/m2.

    Kemudian tambahkan pupuk untuk menumbuhkan pakan tiny fish sebagai makanan daphnia dan moina. Jenisnya bisa pupuk kandang, seperti kotoran ayam sebanyak 2 kg/m2. Biarkan selama 3-5 hari.

    Genangi kolam dengan air bersih sedalam 30 cm dan diamkan lagi selama 2-4 hari. Air kolam akan berubah menjadi cokelat kehijauan. Warna tersebut merupakan pertanda tiny fish dan tumbuhan renik lainnya telah berkembang dalam kolam. Penuhi kolam dengan air hingga ketinggian 50-60 cm.

    Kolam siap ditebari dengan bibit daphnia dan moina. Dalam satu minggu akan terlihat warna kemerahan di permukaan kolam. Hal ini menandakan kutu air telah berkembang.

    Perkembangbiakan kutu air akan mencapai puncaknya setelah 7-11 hari. Panen dilakukan dengan mengambil kutu air dengan jaring halus.

    Cuci kutu air dengan air bersih sebelum diberikan pada ikan.

    —–

    Reerensi

    Yusuf Bachtiar. 2003. Menghasilkan pakan alami ikan hias. Agromedia

    FAO. http://www.fao.org/docrep/003/w3732e/w3732e0x.htm

    UNH Center for Freshwater Biology. http://cfb.unh.edu/cfbkey/html/Organisms/Ccladocera/Fdaphnidae/Gdaphnia/Daphnia_magna/daphniamagna.html

    PLOS Biology. http://www.plosbiology.org/article/info:doi/10.1371/journal.pbio.003
    Moina (Gambar: UNH Center for Freshwater Biology)

    Ukuran tubuh moina lebih kecil dari daphnia, sekitar 0,9-1,8 mm. Warna tubuhnya cokelat kemerahan. Pada bagian perutnya terdapat 10 rambut getar atau silia, dan pada bagian punggungnya ditumbuhi rambut kasar. Di alam, koloni daphnia biasanya bercampur baur dengan moina, sehingga secara kasat mata kedua jenis zooplankton ini sulit dibedakan.

    Moina dapat ditemukan di seluruh perairan air tawar seperti danau, rawa, waduk dan kolam. Suhu perairan perfect bagi pertumbuhan moina berkisar 24-30oc dengan ph 6,5-7,5.

    Sama dengan daphnia, moina juga bisa berkembang biak secara aseksual dan seksual. Siklus hidup moina jauh lebih pendek yaitu sekitar 13 hari. Dengan kemampuan bereproduksi sekitar 32 ekor for every hari.

    Budidaya kutu air

    Budidaya kutu air daphnia dan moina bisa perlakukan sama. Karena natural surroundings hidup, jenis makanan, dan tipe perkembangbiakannya relatif sama. Bibit daphnia dan mioina bisa didapatkan di Balai Benih Ikan Air Tawar (BBAT). Selain itu juga dicari di perairan seperti danau, kolam, waduk, sawah atau parit.

    Kutu air biasanya bergerombol mengambang di permukaan air. Warnanya coklat kemerahan. Untuk mengambilnya gunakan jaring halus (tiny fish net). Daphnia dan monia bisa dikembangbiakan dalam berbagai media, seperti wadah fiber atau kolam.

    Kolam yang digunakan sebaiknya kolam tanah, atau kolam semen dengan dasar tanah. Luas kolam tergantung kebutuhan, sebaiknya tidak terlalu besar untuk memudahkan perawatan. Sebelumnya dasar kolam dikapur terlebih dahulu, untuk menetralkan ph tanah dan menekan organisme patogen. Tahapannya sebagai berikut:

    Keringkan terlebih dahulu dasar kolam dengan dijemur selama 2-3 hari. Kemudian lakukan pengapuran dengan dosis 1-2 kg/m2.

    Kemudian tambahkan pupuk untuk menumbuhkan pakan tiny fish sebagai makanan daphnia dan moina. Jenisnya bisa pupuk kandang, seperti kotoran ayam sebanyak 2 kg/m2. Biarkan selama 3-5 hari.

    Genangi kolam dengan air bersih sedalam 30 cm dan diamkan lagi selama 2-4 hari. Air kolam akan berubah menjadi cokelat kehijauan. Warna tersebut merupakan pertanda tiny fish dan tumbuhan renik lainnya telah berkembang dalam kolam. Penuhi kolam dengan air hingga ketinggian 50-60 cm.

    Kolam siap ditebari dengan bibit daphnia dan moina. Dalam satu minggu akan terlihat warna kemerahan di permukaan kolam. Hal ini menandakan kutu air telah berkembang.

    Perkembangbiakan kutu air akan mencapai puncaknya setelah 7-11 hari. Panen dilakukan dengan mengambil kutu air dengan jaring halus.

    Cuci kutu air dengan air bersih sebelum diberikan pada ikan.

    —–

    Reerensi

    Yusuf Bachtiar. 2003. Menghasilkan pakan alami ikan hias. Agromedia

    FAO. http://www.fao.org/docrep/003/w3732e/w3732e0x.htm

    UNH Center for Freshwater Biology. http://cfb.unh.edu/cfbkey/html/Organisms/Ccladocera/Fdaphnidae/Gdaphnia/Daphnia_magna/daphniamagna.html

    PLOS Biology. http://www.plosbiology.org/article/info:doi/10.1371/journal.pbio.003

    0 Comments
    Tweets
    Komentar

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - 2014 All Right Reserved

    Desa Kolekan Powered by Blogger - Designed by ArDIANdRizki